Jumat, 18 November 2022

Oglangan Alias Mati Lampu Sering Mampir di Musim Hujan

Tamu yang kerap mampir tanpa permisi di musim hujan adalah oglangan*1). Terutama kalau hujan dengan angin, kilat, dan gledeg*2) yang sahut-sahutan. Pasti besar kemungkinan tamu ini akan mampir. Tapi oglangan itu apa sih?

Apa Itu Oglangan?

Oglangan Alias Mati Lampu Sering Mampir di Musim Hujan
Pemandangan jika oglangan terjadi. Foto oleh restyu.

Oglangan adalah istilah dalam bahasa Jawa yang kerap digunakan di daerah Solo sekitarnya. Sebagai orang Wonogiri istilah ini sudah lazim digunakan ketika mati lampu. Ya, oglangan artinya mati lampu. Mungkin lebih tepat jika disebut mati listrik ketimbang mati lampu.

Selain ogalngan ada istilah lain yang mungkin kerap didengar setiap mati listrik. Apa itu? Jegleg jawabannya.

Jegleg atau mungkin biasa ditulis jeglek biasa digunakan ketika mati listrik yang hanya terjadi di satu rumah. Jegleg biasa disebabkan karena daya listrik dirumah tidak kuat sehingga akhirnya mati listrik.

Singkatnya oglangan adalah mati listrik total yang melingkupi banyak wilayah. Sedangkan jegleg adalah mati lampu lokal yang hanya terjadi di satu rumah.

Penyebab oglangan pun banyak bisa disebabkan petir, pohon tumbang, dan gangguan lainnya. Biasanya jika terjadi oglangan kini akan diberikan wara-wara*3) terlebih dahulu. Kecuali jika mati listrik disebabkan faktor alam seperti terdampak hujan badai dan lainnya.

Pengalamanku Berkait Oglangan

Oglangan adalah salah satu peristiwa yang tidak kusuka. Dari kecil ketika tak ada listrik rasnaya tak enak. Alasannya sederhana karena tak ada listrik, banyak hal jadi ribet.

Mati listrik kalau di daerah tempatku tinggal cukup jarang. Biasanya mati listrik terjadi kalau benar-benar cuaca sangat jelek, bukan karena pemeliharaan dalam jangka waktu tertentu. Jadi, jika tiba-tiba oglangan sama sekali tak ada wara-wara karena memang mendadak.

Jika listrik tak ada di siang hari masih tak masalah. Namun, rasanya asing jika di malam hari. Malam yang biasanya masih terang tiba-tiba berubah jadi gelap. Apalagi kalau ingin ke beberapa tempat rasanya takut, terutama kalau mau ke kamar mandi sendirian.

Penyelamat kala oglangan di malam hari semasa aku kecil bukan lilin. Jujur saja di rumah tidak ada lilin, adanya lampu dengan bahan bakar minyak tanah. Ada 2 macam lampu yang dulu digunaka kalau ogalangan, lampu ublik dan lampu badai.

Lampu badai itu biasanya bapak yang ngurus karena dulu kalau pergi mancing malam hari sering membawanya untuk penerangan. Sedangkan lampu ublik itu biasanya ibu yang ngurus karena memang ibu yang sering pakai. Kedua lampu itu kini rasanya sudah jadi nostalgia karena cari lenga pet*4) susah dan mahalnya tak tertolong.

Repot kala mati listrik tak dapat dipungkiri karena beberapa hal terganggu. Namun, kadang kala aku menikmatinya. Bisa lebih dekat dan menghabiskan waktu haha hihi mengobrol tak tentu dengan orang rumah sambil menunggu listrik kembali menyala. Hal sederhana yang heart warming jika dipikir lagi.

Musim hujan begini ogalangan masih acap kali mampir. Mau sambat*5) tak guna juga. Jadi, memang tak bisa dipungkiri jika ogalangan sudah lumrah bukan?

coretan oleh restyu dikembangkan dari [utas: oglangan] pada 251022.

Glosarium:
*1) Oglangan kata yang digunakan untuk menyebut mati listrik di bahasa Jawa untuk orang Surakarta dan sekitarnya.
*2) Gledek atau kerap ditulis gledeg mungkin artinya adalah guntur.
*3) Wara-wara bahasa Jawa untuk pengumuman.
*4) Lenga pet bahasa Jawa yang digunakan untuk menyebut minyak tanah di beberapa wilayah di sekitar Surakarta.
*5) Sambat artinya mengeluh jika diterjemahkan dari bahasa Jawa.


EmoticonEmoticon