Kadang ketika ngobrol dan tiba-tiba bingung di tengah pembicaraan, aku selalu mengalihkannya ke topik makanan. Entah kenapa, kurasa aku tak akan pernah bosan ketika bicara makanan. Senang saja mendengar cerita makanan favorit, kuliner khas, atau bahkan informasi menarik tentang makanan dari teman. Aku ada satu pengalaman menarik mengenai nama makanan dengan satu pen pals*1) dari salah satu aplikasi bertukar pesan.
Kala itu karena bingung mau bahas apa, aku bertanya apa menu makan siangnya hari itu. Tak lupa aku balas bercerita sedikit mengenai apa saja yang kumakan hari itu. Lantas ketika aku mendapatkan balasan, ada satu pertanyaan, "Eh, sayur bening itu apa sih? Aku gak pernah denger deh."
Baca juga: Katanya Jangan Tapi Kok Tetap Disuruh Makan
Apa Sih Sayur Bening alias Jangan Bening?
Sayur bening mungkin lebih dikenal dengan nama sayur bayam. Biasanya makanan ini identik dengan bayam, jagung, dan wortel. Kuahnya juga terlihat bening tidak seperti kuah sayur lainnya yang cenderung agak pekat dengan bumbu.
Aku memanggilnya sayur bening atau jangan*2) bening karena memang orang rumah memanggilnya seperti itu. Walaupun tak bisa dikata bening juga sih menurutku. Biasanya kuah sayur beningnya agak hijau sedikit karena klorofil dari sayuran daun luruh sedikit.
Variasi sayur bayam yang kutahu ada 2 macam, jangan bening dan jangan bobor. Bumbu keduanya berbeda dan kuahnya berbeda. Sayur bening cenderung lebih ringan rasanya dengan kuah yang tidak terlalu berminyak dan rasanya cenderung gurih manis. Sayur bobor rasanya lebih creamy karena memakai santan dan kuahnya agak putih pekat, sedangkan rasanya cenderung gurih asin.
Pengalaman Masak Sayur Bening
Memasak semangkuk sayur bening hangat tidak sulit dan lebih cepat dari sayur lainnya. Untuk bahan, jujur aku tidak berpatokan sayur bening harus pakai bayam, wortel, dan jagung. Pakai saja bahan seadanya, yang penting bumbunya.
Sayur yang sering kumasak untuk jangan bening biasanya bayam, sawi, pakcoy, wortel, kacang panjang, dan ceme*3). Untuk bumbu orang rumah hanya memakai bawang merah dan bawang putih, kalau ada temu kunci bisa juga ditambahkan. Jangan lupa garam, gula, dan MSG untuk penyedap.
Aku cenderung menyukai jangan yang tidak oily. Jadi, ketika membuat sayur bening aku tidak menumis bumbunya. Aku memasukan bawang merah dan bawang putih yang diiris ke air dalam panci yang belum mendidih. Kalau tidak salah, katanya bawang merah adalah yang utama karena memberikan rasa khas pada kuah.
Setelah air mendidih baru dimasukan sayur dimulai dari sayur yang paling keras dan terakhir sayur yang mudah matang. Ini dilakukan agar tidak semua nutrisi sayur hilang ketika dimasak dan biar gak overcook juga sih.
Lalu baru deh dimasukan gula, garam, dan MSG. Aku tak tahu takaran pastinya. Karena selera orang berbeda dan kurasa beberapa kali dikoreksi hingga benar menemukan rasa sesuai seleraku.
Sayur yang sudah matang segera kutuang ke mangkuk. Untuk porsi yang mau kumakan, biasanya di atasnya kutuang bawang merah goreng. Selera saja sih ada tambahan bawang merah goreng atau tidak. Namun, kurasa tidak lengkap kalau tidak ada bawang merah goreng.
![]() |
Semangkuk sayur bening untuk makan siang. Gambar oleh restyu, |
Sayur bening kurasa makanan yang paling cocok kalau ingin sesuatu yang light untuk mengisi perut, terutama dengan sepiring nasi hangat. Biasanya protein yang menemani sayur bening bisa tahu, tempe, atau bahkan ayam goreng. Tidak lupa dengan sambal bawang untuk orang yang doyan pedes melengkapi menu makan sayur bening.
Sayur bening kurasa menu paling sederhana yang sering kubuat. Sederhana, namun rasanya hangat sekali setiap memakannya. Mungkin bisa dibilang comfort food untukku karena di rumah memang sering makan ini dan resep yang kupakai resep yang diajarkan oleh bapak sih. Jadi, mau coba semangkuk sayur bening hangat?
coretan pengalaman restyu.
*1) Pen pals (bahasa Inggris) sahabat pena
*2) Jangan (bahasa Jawa) lauk sayur
*3) Ceme (bahasa Jawa) oyong tapidi beberapa tempat juga disebut gambas.
EmoticonEmoticon