Senin, 09 Mei 2022

Berburu Serabi Solo Untuk Sarapan

Breakfast is the most important meal of the day. Setiap di rumah, kalau sudah pagi pasti disuruh sarapan. Sarapannya tidak harus menu berat seperti nasi ataupun bubur, makanan ringan bisa juga menganjal perut kala pagi di rumah. Ada banyak opsi untuk sarapan, bisa savory ataupun sweet. Lantas untuk kali ini pilihan sarapanku jatuh pada serabi, serabi solo lebih tepatnya.

Apa Itu Serabi?

Serabi sendiri jajanan pasar khas dari Indonesia. Orang di luar negeri kerap menyebutnya sebagai Indonesian pancake karena mirip pancake dengan ukuran kecil. Tidak salah sih, memang terbuat dari tepung dan santan kok, mirip-miriplah sama pancake

Variasi serabi bermacam berdasarkan daerahnya, yang banyak dikenal sih surabi bandung dan serabi solo. Bedanya cuma bentuk dan topping saja. Surabi bandung katanya lebih banyak pilihan topping  bahkan ada topping yang asin, sedangkan serabi solo lebih cenderung manis dan polos.

Mencari Serabi di Wonogiri

Berburu Serabi Solo Untuk Sarapan by restyu
Serabi Arum Sari di Bulusari, Bulusulur. Gambar oleh restyu

Mencari serabi solo di Wonogiri tidak susah. Ada banyak kios yang menjajakan serabi, entah itu di area pasar ataupun perumahan. Ada satu tempat jual serabi yang letaknya tak jauh dari rumah dan terkenal juga, Serabi Arum Sari namanya. Letaknya di Bulusari, Bulusulur hanya beberapa puluh meter dari pintu masuk Perumahan Griya Cipta Laras. Biasanya warung ini buka setiap hari dari subuh hingga sekitar jam 8 hingga 9 pagi, tergantung seberapa cepat adonan serabi habis.

Hari ini sekitar pukul 05.45 ketika aku sampai di sana warungnya sudah ramai. Ada banyak motor berjejer rapi dan orang berbaris antre. Kalau tidak salah ada sekitar 4 orang sebelumku yang tengah menunggu pesanan mereka. Lantas sambil duduk manis menunggu aku mencuri pandang keadaan warung.

Tempat ini letaknya persis di pinggir jalan raya, kalau dari arah timur posisinya di kanan jalan. Pemiliknya jualan di teras depan rumah dengan spanduk menempel bertulis Serabi Arum Sari. Ada kursi dan lincak*1) di dekat meja jualan untuk duduk menungu pesanan.

Ada sekitar 10 anglo*2) yang digunakan untuk memasak. Suara cess mendesis adonan basah serabi dituang ke wajan panas bersahutan dengan suara kendaraan berlalu lalang. Bau arang terbakar dan wangi serabi matang tercium samar di balik masker. 

Berburu Serabi Solo Untuk Sarapan by restyu
Kemasan packaging serabi. Gambar oleh restyu.

Jenis serabi yang ditawarkan di sini ada yang polos dan ada yang dengan toppingTopping yang ditawarkan untuk hari ada 2, yaitu: keju dan coklat meses. Satu buah serabi polos dihargai Rp1.500.

Berburu Serabi Solo Untuk Sarapan by restyu
Serabi solo hangat yang digulung. Gambar oleh restyu

Butuh waktu sekitar 20 menit untuk menunggu pesanan 10 serabi hangat matang. Semuanya dibungkus rapi dalam wadah mika yang di dalamnya tiap sepasang serabi dipisah daun pisang. Uap tipis terlihat menutup permukaan wadah karena serabi yang masih hangat.

Ketika wadahnya dibuka serabinya wangi banget. Aroma santan dan alas daun pisang memberi sesuatu yang khas. Tekstur serabinya juga fluffy dan lembut terutama pas masih anget. Karena tidak menggunakan topping, rasanya tidak terlalu manis dan light ketika dikunyah. Crush pinggir serabi tidak terlalu crispy sih tapi enak pas dikunyah terutama bagian yang agak gelap memberi kesan agak pahit jadi rasanya beragam.

Aku tak tahu butuh berapa lama untuk menghabiskan satu serabi. Kurasa dalam beberapa menit langsung satu serabi solo langsung hilang entah ke mana. Ditemani secangkir teh hangat di rumah, kurasa serabi solo sudah cukup menjadi menu sarapan di pagi ini.

Serabi Arum Sari

Google Maps: https://maps.app.goo.gl/P4Wg8Zk3majnTwdf6

coretan oleh restyu, pengalaman 060522.

Glosarium:
*1)  Kursi panjang dari kayu.
*2) Tungku atau kompor memasak yang biasanya digunakan untuk membakar seperti membakar sate ataupun jagung bakar. Jenis anglo beragam ada yang terbuat dari tanah liat dan besi alumunium.


EmoticonEmoticon