COVID-19 menjadi pukulan bagi kita semua. Tahun 2020 menjadi tahun yang benar-benar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya semenjak adanya COVID-19. Pandemi yang dulu hanya sebuah kata terdengar di ensiklopedia yang kubaca dan cerita pada era dahulu sekali menjadi kata yang tergaung keras di segala belahan dunia. Tahun 2020 menjadi tahun pandemi COVID-19 yang membalik semua yang ada di dunia.
Waktu berlalu dan segala hal mulai berubah sejak pandemi COVID-19. Banyak hal baru terjadi selama pandemi mulai dari aturan masker, social distancing, vaksin, dan banyak hal lainnya. Lantas sekarang 2 tahun setelah pandemi apa yang terjadi? Mengingat pada tahun 2022 kali ini COVID-19 sudah tidak semenakutkan di awal pandemi karena vaksinasi yang gencar dilakukan semenjak 2021.
Kurasa tahun 2022 menjadi turning point setelah pandemi berlangsung. Aturan mudik yang menjadi ritual tahunan setiap lebaran tiba kembali ada setelah selama 2 tahun dilarang. Jalan raya depan rumahku yang selama malam lebaran sepi kini mulai ramai dengan bus-bus besar antara kota dan antar provinsi berlalu lalang, belum lagi semakin banyak mobil dan motor daripada ketika lebaran sebelumnya.
Mungkin sesuatu yang paling kukangenin adalah sholat di lapangan. Selama 2 tahun pandemi kemarin sholat Idul Fitri dilaksanakan di masjid, bukan di lapangan seperti sebelumnya. Rasanya aneh saja sih entah kenapa, walaupun sholat di masjid sebenarnya tidak apa-apa. Namun, kini pada 2 Mei 2022 Lapangan Bantarangin yang 2 tahun kemarin sepi selama lebaran menjadi ramai dengan orang-orang yang bersiap sholat Idul Fitri di Senin pagi itu.
Aku ingat ketika membonceng motor bapak menuju ke lapangan. Suasanya ramai seperti sebelum pandemi, cuma ya masih pakai masker sesuai himbauan yang ada. Lantas setelah parkir di gedung samping lapangan, aku dan bapak berpisah ke tempat saf sholat masing-masing, bapak di bagian depan dan aku di belakang.
![]() |
Situasi sebelum sholat Idul Fitri. Gambar oleh restyu. |
Aku yang turun ke lapangan sempat celingak-celinguk sebentar. Melihat hal yang lama tidak kulihat. Bayak orang bergerombol mulai turun ke lapangan dan menyiapkan diri untuk sholat. Mataku sempat salah fokus melihat tukang makanan dan mainan di pinggir lapangan yang sempat mencuri atensi sebentar dari kerumunan orang. Aku yang sedikit terdorong orang di belakangku buru-buru segera mencari tempat untuk sholat, pilihanku terjatuh pada saf bagian tengah entah nomor keberapa dari depan.
Selama bersiap-siap aku mengamati segala yang ada di sekitarku. Kulihat sudah banyak orang bersiap menggelar koran atau tikar untuk alas sholat, ibu-ibu menggunakan mukenah, dan anak kecil rewel nangis minta balon. Semua kebisingan itu senyap seketika sholat sudah akan dimulai. Semua diam dan khusyuk, bahkan rasanya tak ada kendaraan yang lewat di jalan besar samping lapangan.
Usai sholat dan khatib yang kebetulan mantan wali kelasku ketika kelas 12 menyampaikan khotbah-nya orang-orang sedikit ramai. Beberapa ada yang tinggal mendengar khotbah dan beberapa tergesa pergi. Agak kurang fokus sih tapi aku ingat anak kecil di belakangku rewel minta es krim selama aku mendengar khotbah dari Pak Suryo di depan sana.
Ketika khotbah selesai dan orang-orang mulai pergi. Aku buru-buru memakai masker. Kulipat koran alas sajadah dan kukumpulkan di tempat orang membuang koran agar tak menjadi sampah yang bersebaran di lapngan kala angin bertiup. Sembari berjalan kembali ke tempat motor bapak terparkir aku melihat orang-orang yang menggunakan masker berjalan naik tangga keluar dari lapangan.
![]() |
Situasi setelah sholat Idul Fitri. Gambar oleh restyu. |
Selama perjalanan pulang di motor, orang-orang masih memakai masker. Beberapa berkumpul membentuk gerombolan kecil dan saling bersalaman, bersilaturahmi sebentar. Aku hanya mangut-mangut melihatnya sebelum menjatuhkan atensiku kembali menikmati motor bapak yang berjalan lamban kembali ke rumah.
Kini 2 tahun setelah pandemi. Ancamannya masih ada walaupun COVID-19 sudah tidak semenakutkan dulu seperti di tahun 2020 dan 2021. Kurasa kita mulai bisa seperti negara lain yang mulai bisa lepas dari kata pandemi COVID-19. Bukan bearti bisa langsung pleng lepas masker juga sih, masih harus melihat situasi juga dan kebijakan pemerintah nanti bagaimana. Namun, aku tak bisa bohong kurasa 2 tahun setelah pandemi kita bisa normal kurasa.
coretan oleh restyu, pengalaman di 020522.
EmoticonEmoticon