Daging Iduladha kemarin masih gak? Yah, memang Iduladha sudah lewat hampir 2 minggu lalu, tetapi aku percaya mungkin masih ada yang dagingnya belum habis. Contohnya sih di rumahku masih ada daging sekitar sekilo di freezer.
Kalau boleh jujur, rasanya masak daging tahun ini tak sesemangat tahun kemarin. Mungkin sebab Ibu yang biasa suka masak daging sudah tiada. Mungkin bisa pula karena sekarang Bapak dan aku banyanyknya makan sayur ketimbang daging. Entahlah alasannya, tapi aku pribadi memang sedang malas mengolah daging sekarang.
Sebenarnya olahan daging tahun ini tak jauh beda dengan tahun kemarin. Masih berkutat dengan menu raumahan yang gampang dimasak. Ada bakso, empal, soto, dan semur. Hal lucu yang baru aku dapati di Iduladha tahun ini adalah keponakanku dari luar kota pertama makan empal buatan Bapakku dan bocahnya doyan—malah bisa dibilang doyan banget.
Jadi, ini adalah cerita masakan Iduladha tahun ini sedikit beda dengan tahun kemarin. Kali ini aku mau cerita soal olahan finger food mungkin tepatnya finger snack dari daging kurban.
Martabak Lumpia
![]() |
Martabak lumpia. |
Jujur yah, buat martabakan lumpia ini tuh iseng banget. Karena Bapak kemarin beli loncang*1) banyak banget dan cukup buat penuh kulkas bagian sayur, aku kepikiran buar martabak lumpia. Untungnya ada kulit lumpia yang aku beli kemarin.
Modal makanan ini cuma kulit lumpia, telur, daging cincang matang, dan daun bawang yang banyak. Aku pribadi gak ada takaran pastinya yang penting selama memasak pakai feeling dan logika saja sih. Biar isiannya lebih sedap kayak tukang martabak pinggir jalan, aku tambah sedikit bubuk kare di campuran isian. Hasilnya nanti bakal lebih harum dan khas pokoknya.
Secara keseluruhan buatnya mirip lumpia biasa. Mungkin bedanya karena pakai telur mentah yang jumlahnya banyak jadinya memang lebih berantakan dan sedikit merepotkan ketimbang lumpia biasa. Selepas semuanya terlipat rapi bak lumpia biasa tinggal digoreng dan sudah deh jadi.
Enaknya martabak lumpia dimakan pas lagi hanga sambil dicocol dengan saus plus acar timun. Beuh, mirip martabak biasa serius! Cuma beda tekstur kulitnya yang lebih renyah karena tipis dari kulit lumpia.
Kalau mau disimpan di kulkas juga bisa sih. Hanya saja aku sarankan mending disimpan habis digoreng karena kan pakai telur mentah. Terus nanti dihangatkannya bisa di microwave atau wajan dengan sedikit minyak.
Sandwich Sayur dan Daging
![]() |
Sandwich sayur dan daging. |
Rupanya sih mirip kebab—atau malah taco—sih. Namun, aku tetap lebih suka menyebutknya sandwich. Kusebut sandwich karena pada dasarnya kebab memang masih masuk kelompok roti lapis. Jujur yah, walaupun pakai flatbread rasanya tetap oke kok cuma beda sedikit di tekstur.
Seperti yang diketahui pada umumnya, buat sandwich gak ribet. Cuma butuh roti, sayur, dan daging. Awalnya sih aku buat roti lapis isi empal yang surprisingly cocok menurutku. Mungkin sedikit minusnya adalah terasa lebih kering dan kurang pedas. Sehingga harus aku tambah banyak sayur dan saus pedas.
So, aku pikir sandwich pakai rendang, semur, daging cincang bumbu, atau yang lainnya juga terlihat enak. Kembali ke selera saja pada akhirnya. Kalau mungkin isiannya terlihat kering tinggal dikombinasikan sayur dan saus yang porsinya sesuai saja buatku.
Sandwich yang aku buat ini gak ribet. Hanya flatbread, daging cincang bumbu, timun, bawang bombay, tomat, kubis, mayones, dan saus pedas. Simpel tapi ngenyangin dan pastinya sesuai seleraku.
Kroket Kentang Daging
![]() |
Kroket kentang daging mini. |
Ini adalah kroket kentang dengan daging cincang plus daun bawang. Kombinasi yang menurutku ga bakal salah sih. Biar lebih enak aku tambah sedikit bubuk kare yang lama-lama emang jadi bumbu andalanku sepertinya.
Masak kroket gak begitu susah meskipun memang agak buat berantakan dan repot sedikit. Namun, hasilnya tetap memuaskan. Apalagi pas makan kroketnya hangat sambil dicocol saus sambal. Beuh, mantap!
Isiannya sebenarnya bisa dibuat lebih variatif. Mungkin ditambah telur rebus dan wortel dan buncis biar lebih mantul. Aku buat versi sat set dengan bahan seadanya di rumah jadinya ya begini. Selain itu, ukurannya juga bisa dibuat lebih besar daripada punyaku ini. Punya ini ukurannya mini sih kelasnya.
Kroket kentang daging ini bisa disimpan di freezer buat stok cemilan. Kalau mau dimakan, tinggal digoreng sebentar sebelum dinikmati.
Itu sedikit cerita soal olahan daging kurban di rumahku tahun ini. Tidak banyak yang aku masak sementara ini karena memang gak kepikiran mau mengolah semuanya segera. Mungkin tahun depan aku bakal buat tulisan serupa dengan ini tapi dengan menu yang lebih beragam sih. Semoga saja bisa terlaksana, ya.
Jadi, kalian masak daging kurban tahun ini jadi apa saja?
restyu, 160625.
EmoticonEmoticon