Sabtu, 18 Maret 2023

Gembukan Wijen Sebuah Nyamikan Tiada Tandingan

Apa kamu suka ngemil? Tentu saja iya kalau aku ditanya. Mulutku kadang terasa hampa kosong jika tidak mengunyah sesuatu. Apa ini kuchisabishii*1)? Entahlah, aku ragu untuk mengiyakannya.

Camilan atau mungkin tidak formalnya cemilan. Namun, aku lebih suka menyebutnya nyamikan*2) yang terdengar medok dan njawani. Dulu ketika masih kecil, aku sering menyebut ngemil itu nganyang tapi diomelin dan disuruh bilang nyamikan saja dibanding nganyang.

Ada satu nyamikan yang mencuri atensiku ketika aku masih pakai seragam putih abu-abu. Tokonya biasa jualan di pagi hari dan habis di siang hari. Apa jajanan itu? Gembukan wijen jawabnya!

Baca juga「Kuchisabishii」 Ketika Mulut Terasa "Sepi" dan Ingin Makan

Apa Itu Gembukan Wijen?

Gembukan Wijen Sebuah Nyamikan Tiada Tandingan
Gembukan wijen salah satu jajanan kesukaanku.

Gembukan wijen itu nama yang dikenal di sini. Apa kalian masih ingat dulu ada video trending tentang "Odading Mang Oleng" yang heboh di jagat dunia maya? Jika masih ingat itu artinya kamu tidak akan asing dengan jajanan ini.

Odading mungkin jajanan yang lumrah di Jawa Barat. Beberapa orang juga menyebutnya kue bantal. Namun, di Wonogiri kami menyebutnya gembukan wijen. Aku rasa di beberapa wilayah ada yang cukup menyebutnya gembukan tanpa menyertakan wijen. Selain itu, aku yakin masih banyak nama lainnya sesuai daerah masing-masing.

Gembukan wijen merupakan jajanan berupa roti goreng. Bentuknya biasa kotak atau balok. Bagian luarnya renyah dan manis dan ditabur wijen. Harganya variatif biasanya sekitar Rp 1.000-2.000 untuk sepotong roti.

Mencari Gembukan Wijen di Wonogiri

Bicara soal beli gembukan wijen, aku ada satu toko yang jadi langganan sejak SMA. Tokonya berada di seberang sedikit ke arah timur dari SPBU Pokoh. Jika dari arah Wonogiri kiosnya berada di kiri jalan. Biasanya buka dari pagi sampai siang sekitar jam 12.

Gembukan Wijen Sebuah Nyamikan Tiada Tandingan
Beli gembukan wijen seharga Rp 10.000.

Jika beli gembukan wijen seharga Rp 10.000 nanti akan mendapatkan 8 roti. Tak hanya menjual gembukan wijen, tokonya juga menjual cakwe. Aku jujur lebih sering beli gembukan wijennya dibanding dengan cakwe.

Secangkir teh hangat dan sebuah piring aku siapkan untuk menikmati jajanan ini. Buru-buru aku lepas ikatan simpul tali plastiknya. Kemudian dengan rapi menatanya di atas piring.

Gembukan Wijen Sebuah Nyamikan Tiada Tandingan
Menyicip gembukan wijen.

Gembukan wijen rasanya seperti roti dengan tekstur luar renyah. Mungkin bisa dibilang manis dominan ketika digigitan permukaan atas yang ditaburi gula dan biji wijen. Rotinya di tengah tidak terlalu manis dan fluffy mengembang.

Wanginya yang khas dan rasanya yang tak terlalu manis selalu meninggal rasa tersendiri di lidah. Jajanan yang bisa mengganjal perut di pagi hari. Lebih sedap lagi jika didampingi minuman seperti teh atau kopi hangat.

Gembukan wijen benar-benar nyamikan sederhana yang selalu membuatku puas. Terlihat sederhana tapi rasanya manis, mengenyenangkan, dan membuatku selalu terasa nyaman. Terutama jika disantapnya masih hangat  sambil ngobrol hangat barsama orang rumah di pagi hari.

Baca juga: Hangatnya Wedang Ronde Menemani Malam

coretan oleh restyu.

Glosarium:
*1) Kuchisabishii atau lonely mouth yang menggambarkan rasa ingin mengunyah atau makan saat tidak lapar.
*2) Nyamikan (Jawa) camilan.


EmoticonEmoticon