Wilayah Indonesia diketahui sebagai salah satu wilayah yang rawan gempa. Gempa tektonik dan vulkanik sudah tak terhitung berapa kali terjadi di negeri ini. Rasanya tak akan asing jika gempa memiliki sebutan sendiri di tiap bahasa daerah, salah satunya ya lindu.
Lindu*1) dalam bahasa Jawa digunakan untuk menyebut gempa bumi. Mungkin ada istilah lain dalam bahasa Jawa untuk menyebut gempa. Namun, di tempat tinggalku setiap ada gempa pasti orang langsung pontang-panting berlari sambil berteriak lindu sekencang mungkin.
Bicara tentang gempa ada beberapa hal yang kuingat. Aku masih ingat ketika gempa Yogyakarta beberapa belas tahun yang lalu. Gempa itu gempa terparah yang pernah kurasakan sebab rumah rasanya bergoyang brutal dan semua orang tergesa keluar dari rumah.
Kala itu aku yang masih tergolong SD sebelumnya belum benar-benar bangun saat peristiwa itu terjadi. Masih ngantuk sambil kelonan*2) guling tiba-tiba badanku diangkat naik dan dibawa lari ke halaman oleh mas kandungku, menyusul bapak dan ibu yang sudah stand by di depan.
Awalnya kurasa masih mengantuk jadi bumi terasa bergoyag. Akan tetapi rasa itu kantukku segera lenyap saat melihat pohon di sekitar rumah bergoyang heboh dan tetangga berteriak keluar. Kalau tidak salah beberapa atap rumah tetangga juga ada yang melorot*3) jatuh saking kuatnya tenaga yang mengguncang.
Bicara masalah gempa, aku jadi kadang merasa tumpul tak bisa membedakan gempa lama-lama. Tinggal di samping jalan raya yang tingkatnya lintas provinsi adalah penyebabnya. Pasalnya ketika truk tronton bermuatan berat merayap di jalan depan rumah, lantai rumah bergetar, bahkan kasur kadang bergoyang.
Hal ini terbukti beberapa waktu yang lalu. Malam itu, sudah masuk waktu isya dan bapak sudah berangkat ke masjid sedangkan ibu berkutat di dapur. Sambil terbaring di kasur, aku sibuk menganggu kucingku Gahar yang kelihatan semakin tua.
Rasa tenang itu buyar ketika kurasa dipan kasur mulai bergoyang ribut. Sambil mengernyit tak ambil pusing, aku masih leyeh-leyeh*4) berpikir truk lewat. Namun, setelah menajamkan pendengaran tak ada truk lewat, bahkan mobil juga tak lewat. Lewat beberapa detik berpikir dan menyadari itu gempa, segera saja bergegar keluar sambil menyuruh ibu untuk ke halaman depan.
Panik berlari keluar pagar kulihat beberapa tetangga juga keluar. Aku memilih untuk membuka twitter dan mengecek dari mana sumber gempa. Memang update gempa itu lebih cepat di twitter daripada aplikasi lainnya.
![]() |
Situasi sekitar 15 menit setelah gempa masih berdiam di teras rumah. |
Trending topic di twitter lantas ramai dengan hastag gempa. Sumber gempa dari Pacitan berdasarkan informasi dari BMKG dan merupakan gempa tektonik. Kekuatan gempa 5.9 SR dan terasa hingga Yogyakarta dan kota lain di Jawa Timur. Seusai mendapatkan informasi tersebut, aku bertanya ke keluarga mbak yang tinggal di sana bagaimana keadaanya dan syukurlah aman.
Namanya bencana alam memang tak bisa diduga, termasuk salah satunya ya gempa atau lindu ini. Apa yang harus dilakukan ketika gempa juga harus menjadi basic yang harus kita ketahui. Silakan cari informasinya di internet karena banyak sekali referensinya.
coretan oleh restyu dikembangkan dari [utas: oalah gempa tho?] pada 090123.
*1) Lindu adalah bahasa Jawa untuk gempa bumi.
*2) Kelonan adalah bahasa Jawa untuk memeluk suatu barang.
*3) Melorot merupakan bahasa Jawa untuk meluncur turun.
*4) Leyeh-leyeh istilah bahasa Jawa malas-malasan bersantai yang biasanya posisinya bersandar atau bahkan tidur.
EmoticonEmoticon