Aku agak lupa baca dari mana tapi aku ingat pernah membaca kalau Indonesia adalah salah satu negara yang malas jalan kaki. Jalan kaki sejak era nenek moyang kita selalu jadi pilihan jika berpergian. Namun, seiring kendaraan yang mudah diakses jalan kaki makin tergeser rasanya.
Sekarang mau jalan dekat saja pasti banyak yang malas. Pilihannya lantas mengambil motor di garasi dan ngeeng pergi ke tempat tujuan di ujung jalan pakai motor. Padahal jalan kaki cuma beda beberapa menit juga bakal sampai.
Aku tidak bohong kalau bilang aku bukan orang yang suka jalan kaki. Baru akhir-akhir ini aku lebih sering jalan kaki. Jujur sih, lebih capek tapi tetap menyenangkan.
Berpergian dengan jalan kaki biasanya pilihan yang dikombinasikan dengan kendaraan umum. Apalagi kini kendaraan umum semakin oke pelayannya terutama untuk bus. Jalan kaki kurasa mulai jadi hal yang menyenangkan.
Dengan jalan kaki, kita berolahraga. Itu fakta yang tak bisa ditampik. Kurasa beberapa artikel mengenai betapa bagusnya dan manfaat jalan kaki mudah ditemukan ketika mengetiknya di mesin pencarian.
Jika ingin jalan kaki tak perlu muluk-muluk jauh. Cukup berkeliling area sekitar rumah dengan kaki daripada motor sudah menjadi pilihan yang baik. Kurasa aku menyukai jalan kaki bukan untuk go green atau olahraga tapi hanya untuk mengubah suasana.
Kadang kalau suntuk jalan kaki adalah hal terbaik. Tempo pelan selama berjalan kaki bisa membuat kita melihat banyak hal remeh yang terlewat. Kadang itu sangat sederhana namun justru sangat menghibur.
Hal ini kurasa beberapa waktu yang lalu. Aku jalan kaki untuk menyegarkan pikiranku yang suntuk. Lantas ketika tengak-tengok sana sini aku memerhatikan satu hal remeh yang biasa terlewat.
Ketika aku melihatnya aku tertawa dan menyadari bahwa bertahun-tahun lewat jalan yang sama tapi baru sadar sekarang. Itu hanya semacam papan tanda sederhana yang tak pernah terlihat jika aku wira-wiri naik motor tetapi baru terlihat kalan kaki.
![]() |
Jalan kaki untuk mengganti suasana. Foto oleh restyu. |
Aku selalu merasa takjub ketika melambatkan tempoku ketika berpergian. Kadang bila pergi terlalu cepat rasanya tak tenang dan cemas menggerogoti. Namun, dengan menurunkan tempo dan merubahnya sedikit seperti dengan jalan kaki ketimbang naik kendaraan rasanya sudah menjadi hiburan tersendiri.
Jalan kaki kurasa seru setelah kupikir-pikir. Beberapa hal remeh entah itu toko, papan tanda, tanaman liar di pinggir jalan rasanya menjadi berbeda ketika dilihat sembali jalan ketimbang berkendara.
Namun, mungkin yang jadi kendala selama jalan kaki adalah fasilitasnya sih. Trotoar untuk pejalan kaki di Indonesia masih belum benar-benar ramah untuk pejalan kaki. Sebagian trotoar jadi lahan parkir, sebagian dipakai warung, papan promosi yang memakan trotoar, dan paving yang masih bolong.
Tak lupa ada beberapa tempat yang penting belum ada trotoarnya. Jadi, pejalan kaki posisinya benar-benar bisa bersebelahan dengan kendaraan. Berbahaya memang tapi ya mau bagaimana lagi?
Mungkin minat untuk jalan kaki bisa meningkat jika trotoar dibenahi. Selain itu, harus diiringi peningkatakan akses kendaraan umum juga. Karena memang jalan kaki kerap dipasangkan dengan pergi dengan kendaraan umum kan?
Terlepas dari semua itu, kurasa aku masih akan sering jalan kaki kedepannya. Kuanggap ini akan menjadi olahraga dan hiburan. Sedikit merubah tempo dan menyegarkan pikiranku yang penat sangat dibutuhkan badan dan pikiranku.
coretan pengalaman random oleh restyu.
EmoticonEmoticon