Kamis, 08 September 2022

Typo yang Sudah Lekat Jadi Bagian Dariku

Menulis menurutku adalah kegiatan yang lekat dengan kita. Menulis tak hanya sebatas di kertas tapi kegiatan mengetik juga masuk dalam menulis kan? Menuang sesuatu dalam rangkaian kata yang dapat dibaca bagiku adalah proses menulis.

Namun, di tengah menulis biasanya adalah hal menyebalkan. Apa itu? Jawabannya adalah typo*1)! Itu adalah hal yang menghantui setiap orang yang menulis atau mengetik.

Typo yang Sudah Lekat Jadi Bagian Dariku
Mengetik menggunakan keyboard laptop. Foto oleh restyu.

Apa Itu Typo?

Typo adalah akronim yang berasal dari bahasa Inggris berbentuknya tidak formal. Typo sendiri adalah singkatan dari typographical error[1]. Jika diartikan typo merupakan sebuah kesalahan seperti pengejaan kata dalam pengetikan atau pencetakan[2].

Dalam bahasa Indonesia typo mungkin akrab disebut salah ketik atau galat ketik. Biasanya hal ini membuat banyak perkara sekaligus nenambah pekerjaan karena harus mengedit kembali tulisan sehabis dicek.

Kesalahan ketik yang umum adalah pengejaan kata dan tata bahasa. Kesalahan yang juga kadang terjadi adalah duplikasi sehingga ada pengulangan kata bahkan paragraf yang sama di tulisan kita[3]

Apa Penyebab Kita Bisa Typo?

Typo tak melulu disebabkan jari terpleset ketika mengetik. Kesalahan ketik sebenarnya tidak hanya hasil dari kecerobohan kita. Saat kita mengetik otak kita akan cenderung menggeneralisasi kata sehingga kita bisa lebih fokus kepada hal yang lebih kompleks seperti menghubungkan kalimat dan mengembangkan ide[4].

Mengapa hal tersebut terjadi? Ketika kita menulis, kita berpikir secara kreatif menggunakan bagian lain dari otak. Beberapa hal dalam proses tersebut menghubungkan ide kompleks yang ditulis lebih diutamakan dibandingkan dengan proses menulis. Hal tersebut menyebabkan kesalahkan ketik seperti tata bahasa dan pengejaan terabaikan[5].

Saat membaca ulang tulisan yang kita ketik, barulah kita menemukan typo ini. Kadang bahkan setelah kita baca berulang, kesalahan ketik masih bisa luput.

Ketika kita membaca ulang tulisan kita, otak fokus untuk mencerna kalimat dibandingkan meneliti struktur tulisan. Proses mengedit pada dasarnya memerlukan otak dan mata yang bekerja sama secara teliti untuk menemukan letak galat tulisan.

Tak hanya itu, ketika kita membaca ulang tulisan kita, sebagai penulis kita cenderung lebih paham mengenai apa yang ingin disampaikan. Hal ini menyebabkan kita kerap mengabaikan kesalahan di tulisan kita.

Namun, berbeda halnya ketika tulisan kita dibaca orang lain. Orang lain yang baru pertama membaca akan lebih awas terhadap kesalahan ketik dari kita. Otak mereka bisa memproses dengan memerhatikan apa yang kita tulis dibandingkan konklusi dari tulisan kita[6].

Typo di Setiap Tulisanku

Typo kurasa sudah jadi bagian lekat dariku. Setiap mengetik selalu saja ada typo, entah itu di aplikasi chatting ataupun di blog. Selalu saja paling tidak beberapa kata salah ditulis. Tak hanya itu, tulisan tanganku juga sering typo sehingga correction tape dan coretan sudah jelas mengisi kertas yang kutulis.

Typo yang Sudah Lekat Jadi Bagian Dariku
Kesalahan ketik yang kutemui di Si Rubah.

Beberapa waktu kemarin, aku membaca tulisanku yang sudah lama di blog ini. Lantas apa yang kutemukan? Tentu saja kesalahan ketik. Padahal seingatku aku sudah mengeditnya beberapa kali, bahkan beberapa waktu yang lalu sudah aku cek ulang. Namun, tetap saja masih ada yang kesalahan ketik yang luput dariku ternyata.

Typo yang Sudah Lekat Jadi Bagian Dariku
Kesalahan ketik yang kutemui di Ceritaku Terbangun di Tengah Tidur Alias Nglilir.

Kurasa tak perlu jauh-jauh deh, tulisan yang kemarin aku publikasi di sini saja masih ada kesalahan ketiknya. Padahal sudah kubaca berkali-kali dalam kurun waktu berbeda. Ternyata masih saja ada satu yang terlewat.

Kurasa di dunia tulis menulis memang typo adalah hal yang tidak bisa dihindari. Memang memakan waktu yang lama untuk mengedit dan membenahi kesalahan ketik yang kita buat. Namun, ya bagaimana lagi?

Kurasa hal yang paling tepat adalah tidak memaksa diri ketika mengedit tulisan. Editlah ketika kita merasa segar. Jika butuh istirahat ketika mengedit, ya sudah silakan istirahat sebelum kembali mengoreksi dan memburu typo.

coretan oleh restyu yang dikembakan dari [utas: typo lagi typo lagi] pada 040922.


EmoticonEmoticon