Musim penghujan sudah tiba. Bulan September memang dikenal dengan awal musim hujan. Air hujan kini sudah mejadi bagian yang erat mengisi hari kita. Sekarang tiada hari tanpa hujan.
Ketika hujan tiba ada banyak tamu langganan yang tiba. Tak cuma banjir yang jadi isu, jalan bolong juga tamu langganan. Lubang yang awalnya kecil kini semakin melebar ketika hujan mampir.
Hujan dan jalan bolong rasanya sudah lekat. Sebagai pengendara motor sudah pasti tak asing dengan jalan bolong. Namun, levelnya berbeda ketika musim hujan. Jalan bolong di musim hujan lebih ngeri.
Ceritaku tentang Hujan dan Jalan Bolong
![]() |
Ilustrasi percakapan tentang jalan bolong di musim hujan. Gambar oleh restyu. |
"Yen udan aja ngeyel nerak genangan banyu, alon-alon wae soale sok-sok jero kuwi*1)," itu nasehat dari bapak setiap berkendara di musim hujan.
Memang pesan bapak itu benar. Rasanya kalau naik motor lewat jalan tergenang seperti naik rollercoaster. Bunyi duak terdengar ketika lewat, ada kalanya aku masih syok saat tahu betapa dalamnya lubang itu. "Lha, thek jero neram!*2)" reflek tentunya aku berkata seperti itu.
Kadang kala aku merasa kasihan dengan motor yang tersiksa melewati jalan berlubang yang tergenang. Kerap pertanyaan melintar di kepala. Ini bisa nambah rusak gak sih? Kalau iya, waduh servis lagi dong!
Jalan bolong musim hujan tak hanya buat jengkel yang punya kendaraan, pejalan kaki juga kena. Pernah ketika hujan lewat jalan bolong tergenang kena cipratan air dari kendaran lewat? Aku sih tentu saja pernah. Rasanya seperti jadi kucing yang dimandiin, basah kuyup semua dari atas sampai bawah.
Makanya karena hal itu setiap lewat jalan berlubang pasti aku terima alon wae wis*3). Tak hanya untuk keselematan namun juga untuk menghindari orang sekitar tersiram air. Rasanya tersiram air genangan jalan yang cokelat keruh itu pastinya tidak enak.
Pokoknya jalan bolong di musim penghujan harus diwaspadi deh. Lubang-lubang ini juga kerap memakan korban jiwa. Sudah banyak berita berkaitan dengan hal ini.
Jadi, sudah wajib berhati-hati melewati jalan berlubang. Tak perlu menerjangnya dengan mengebut. Hati-hati dan perlahan saja ketika melewatinya. Ingat, keselamatan tetap nomor satu!
Kenapa Jalan Aspal Mudah Rusak di Musim Hujan?
Pertanyaan yang menghantui setiap musim hujan dariku ada satu. Ini jalan setiap musim hujan rusak terus ya? Padahal jalannya beberapa waktu yang lalu baru ditambal tapi kok sudah berlubang lagi.
Air hujan di jalan bila tidak cepat dialirkan ke pinggiran akan melarutkan lapisan aspal. Aspal sendiri hanya pengikat dari material penyusun jalan seperti kerikil, pasir, dan material lainnya.
Lepasnya lapisan perekat ini membuat jalan lebih mudah tergerus oleh air hujan. Air hujan mengisi lapisan kosong yang hilang akibat aspal yang terkikis.
Selain itu, kendaraan berat yang lewat menambah beban pada struktur jalan yang sudah lemah. Hal ini akan semakin mempercepat jalan menjadi berlubang[1][2].
Jadi, Jalan Berlubang Harus Diatasi Bagaimana?
Aku kerap memikirkan pertanyaan di atas. Namun, apa daya aku tidak memiliki ilmu yang di bidang yang berkaitan. Sebagai orang yang menjadi bagian masyarakat, berandai-andai melewati jalan dengan tenang tanpa lubang di musim hujan adalah yang bisa kulakukan.
Jadi, ya sekarang hanya bisa berharap pemerintah memiliki solusi untuk hal ini. Karena memang menambal terus setiap bolong hanyalah solusi jangka pendek. Perlu dipikirkan solusi jangka panjang ke depannya.
Perkara mengatasi jalan berlubang bukan untuk kepentingan segelintir orang saja. Banyak orang yang akan diuntungkan nanti. Hal terpenting dari perbaiki jalan salah satu yang utama adalah mengurangi korban kecelakaan lalu lintas akibat jalan bolong.
coretan oleh restyu yang sudah berapa kali lewat jalan bolong di musim hujan.
*1) Kalau hujan jangan nekat nerobos genangan air, pelan-pelan saja soalnya kadang dalam.
*2) Lah, kok dalem banget!
*3) Terima pelan saja deh.
Referensi:
[1] Air Hujan Lama-Lama Bisa Membuat Jalan Aspal Bolong atau Rusak, Mengapa Begitu?
[2] Kenapa Jalan Lebih Mudah Berlubang Saat Musim Hujan? Ini Penjelasannya
EmoticonEmoticon