Plastik kurasa adalah benda yang sangat rumit untuk dipahami. Di sisi lain dibutuhkan karena memang praktis membantu keseharian kita. Namun, ada sisi gelapnya yang meninggalkan banyak perkara untuk jangka waktu panjang.
Banyak sekali isu mengenai plastik yang kian digaungkan sekarang. Beberapa kebijakan untuk mengurangi benda ini juga sudah mulai diimplementasikan dalam masyarakat. Opsi untuk gaya hidup go green yang less plastic juga sering kita lihat di jejaring sosial.
Baca juga: Bijak Menggunakan Plastik dalam Keseharian
Aku tidak bohong jika bilang aku masih pakai plastik untuk beberapa hal. Namun, sekarang sebisa mungkin aku mencoba menguranginya. Lantas, ini ceritaku tentang kebiasaanku mulai mengurangi plastik sebisa mungkin.
Bawa Kantong Sendiri
![]() |
Kantong kain yang kupakai saat di kasir. Foto oleh restyu. |
Kantong kain is a friend! Sekarang sebisa mungkin aku membawa kantong kain ketika keluar berbelanja. Belanja di tempat belanja mana pun pasti sebisa mungkin bawa kantong sendiri.
Membawa kantong kain sudah mengurangi penggunaan kantong kresek. Ini juga merupakan sebuah kontribusi untuk go green.
Aku ingat kali pertama aku berbelanja dengan kantong kain. Kala itu aku pergi ke satu minimarket dan membeli cukup banyak barang. Setibanya di kasir sang pegawai dengan ramah bertanya padaku, "Mau pakai kantong plastiknya mbak? Atau mbaknya bawa kantong sendiri?"
"Oh, saya bawan kantong sendiri mas. Bentar ya, saya ambil di motor dulu," jawabku cepat ke penjaga kasir sebelum bergegar keluar mengambil kantong kain di motor.
Lantas semenjak saat itu, sebisa mungkin aku membawa kantong kain setiap berpergian. Aku ada tiga kantong kain yang sering kupakai, dua berwarna hijau dan satu berwarna oranye. Setiap pergi biasanya aku menggulung salah satu tas kain tersebut dan memasukannya ke dompet atau sling bag yang kupakai.
Perasaanku setelah belanja bawa kantong sendiri bagaimana? Jujur ya, aku merasa senang selepas keluar pertama kali dari minimarket seraya menjinjing kantong kain berisi banyak belanjaan. Ada rasa bangga dan rasa plong yang kurasa ketika melihat kantong kain dalam genggamanku.
Sekarang saja rasanya selalu ada kesan tersendiri setiap belanja pakai kantong kain yang kubawa. Tak hanya itu sih, kantong kain juga bikin hemat menurutku.
Sekarang banyak tempat yang menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar. Paling sedikit sih nilainya Rp200 dan paling besar yang pernah kualami Rp500. Terasa enteng sih cuma bayar segitu, tapi itu kan juga termasuk pengeluaran.
Kantong kain yang kubawa membuatku lebih hemat dan bisa memakai uang yang tak seberapa itu untuk hal lainnya.
Bawa Botol Minum Sendiri
![]() |
Salah satu botol minum yang sering kubawa. Foto oleh restyu. |
Kurasa kalau ini sih sudah banyak orang yang melakukannya. Aku sering bawa botol minum berisi air sejak duduk di bangku SD. Kebiasaan ini berlanjut hingga sekarang setiap berpergian sebisa mungkin bawa minum sendiri.
Lumayan tak cuma menghemat pengeluaran juga kan? Rajin membawa botol minum membuatku tidak menyumbang sampah botol plastik dan sampah plastik kemasan plus label dari minuman.
Aku biasanya beli minum kalau memang darurat doang seperti ketika air yang kubawa sudah habis dan tidak bisa isi. Alasan lain beli minuman kemasan adalah minuman tersebut susah untuk aku buat sendiri. Kalau untuk air putih sih biasanya aku lebih memilih bawa dari rumah.
Pakai Sedotan Alumunium
![]() |
Sedotan alumunium yang kupakai. Foto oleh restyu. |
Sedotan plastik adalah sohib setiap minuman. Entah beli minum di mana saja mulai dari warung, kedai, toko, dan tempat makan lainnya pasti satu minum bonus sedotan plastik. Jadi, jangan heran sampah sedotan plastik termasuk penyumbang pencemaran yang besar.
Aku biasanya jika membeli minum di luar selalu menolak sedotan plastik. Biasanya setelah pesan langsung bilang, "Gak pakai sedotan ya." Lantas aku cuma mendapatkan segelas minum tanpa kresek untuk membawa dan satu sedotan.
Biasanya aku menggunakan sedotan alumunium. Kurasa umur sedotan yang kupunya ini sudah hampir 3 tahun. Masih bagus dan selalu kupakai setiap minum hingga sekarang.
Itu adalah kebiasanku yang kulakukan untuk mengurangi plastik dalam keseharianku.
Aku tak bohong sih, jika plastik sudah terlanjut menjadi bagian dari hidupku. Kurasa hubungan kami itu love hate relationship deh. Aku tak suka karena plastik meninggalkan masalah pelik belum mikro plastik yang buat buat sakit kepala, tapi bohong juga kalau aku gak bilang plastik masih kupakai di kehidupanku kadang.
Hingga sekarang aku masih mencoba mengurangi penggunaan plastik sebisa mungkin. Mungkin apa yang kulakukan ini remeh sih. Namun, satu hal sederhana sudah bisa berkontribusi dalam dampak besar ke depannya.
Aku bakal mencoba untuk meningkatkan kebisaan less plastic dalam keseharianku. Semoga aku bisa konsisten dalam menjalankannya.
Jadi, bagaimana denganmu? Apa ada cerita dalam kebiasaan mengurangi plastik yang bisa kamu bagikan?
Baca juga: Sedotan Kertas yang Kini Mulai Digandrungi
coretan pengalaman oleh restyu.
EmoticonEmoticon