Senin, 25 Juli 2022

Apakah Sweet Tooth Hal Buruk?

Orang bilang makanan manis selalu bisa memperbaiki suasana hati. Lantas pelarianku setiap suasa hatiku menukik turun adalah makanan manis, terutama es krim. Kebiasaanku yang sering makan manis ini membuatku menemukan idiom menarik yaitu sweet tooth dan membuatku bertanya-tanya. Sweet tooth itu hal buruk kah?

Apa Sih Sweet Tooth?

Sweet tooth adalah idiom dalam bahasa Inggris. Bentuknya berupa kata benda alias noun. Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sweet tooth artinya jika kamu memiliki gigi manis, kamu menyukai makanan manis, terutama permen dan coklat[1].

Apakah Sweet Tooth Hal Buruk?
Permen susu coklat. Foto oleh restyu.

Biasanya idiom ini digunakan untuk menyebut orang yang sangat gemar dengan makanan manis entah itu dessert, permen, es krim, intinya semua makanan yang manis. Ada kalanya juga istilah ini digunakan untuk menggambarkan keinginan memakan sesuatu yang manis pada waktu tertentu[2].

Sweet Tooth dan Kecanduan Gula

Keinginan kita untuk makan sesuatu yang manis wajar kok selama manis di batas normal. Makanan masih dapat menjadi hadiah untuk sistem di otak kita untuk sebagian dari kita. Kandungan gula makanan manis dapat memperbaiki suasana hati walaupun hanya sebentar.

Konsep sweet tooth adalah rasa ingin memakan sesuatu yang manis dari signal otak. Keinginan menyantap sesuatu yang manis ini diibaratkan untuk memaniskan keinginan dalam beberapa hal seperti pelepas stres, menghibur diri, hadiah apresiasi, atau semangat untuk melewati rasa suntuk[3].

Makanan manis memang kadang kalanya dibutuhkan. Seperti yang kita tahu, karbohidrat bersumber dari gula. Namun, berlebihan dalam konsumsi makanan manis hingga membuat kecanduan haruslah dihindari.

Kecanduan gula atau bahasa Inggrisnya sugar addiction dikategorikan sebagai ketidakmampuan berhenti atau mengontrol keinginan untuk makan, terutama makanan yang manis[4]. Awalnya hanya makan sedikit, namun entah karena masih tidak puas jumlah yang dikonsumsi akan semakin bertambah.

Gula berlebih dalam tubuh bisa memicu banyak benyakit. Salah satu penyakit yang berada di belakang bayangan gula berlebih adalah diabetes melitus. Indonesia sendiri menempati posisi kelima negera dengan penderita diabetes terbesar di dunia[5]. Tak hanya diabtes, masih banyak penyakit yang mengintai akibat akumulasi gula berlebih dalam tubuh.

Haruskah Menghentikan Sweet Tooth?

Selama rasa ingin mengonsumsi gula masih dalam batas wajar, rasanya sah saja untuk menikmati santapan yang manis. Namun, jika keinginan sudah berlebihan agaknya memang sudah harus dikontrol.

Ternyata ada takran jumlah tertentu dari gula yang harus kita konsumsi setiap hari. Kementerian Kesehatan menyarankan untuk kita mengonsumsi gula sebanyak 10% dari kebutuhan energi harian kita. Jika dikira-kira dalam satu kita membutuhkan 4 sendok makan gula per orang. Jumlah itu setara dengan 50 gram gula atau sebesar 200 kkal[6].

Kelebihan gula yang dikonsumsi akan berpengaruh dengan kesehatan kita. Jadi, jika sudah melebihi batas normal memang sebaiknya dihentikan sebelum berpengaruh ke kesehatan kita nanti. Ada baiknya cara untuk mengontrol sweet tooth kita dengan berkonsultasi ke ahlinya agar mendapatkan jawaban yang memuaskan dan terpercaya.

Makanan manis memang selalu menyenangkan. Namun, harus diperhatikan juga kan? Manis di ujung lidah dan euforia gembira setelah menyantap sesuatu yang manis sah saja, tapi jangan lupa kesehatan kita juga penting!

coretan oleh restyu.


EmoticonEmoticon