Sabtu, 23 Juli 2022

Aku dan Jingklong, Cerita Gelut Kami Tiap Hari

Kecil, cepat, menyebalkan, dan penyebab gatal. Kalau ditanya apa itu, nyamuk jawabku. Hewan penghisap darah ini adalah musuh terbesar yang kukenal hingga kini. Kurasa tiada hari tanpa diusik olehnya.

Nyamuk yang kerap kusebut jingklong*1) ini adalah hewan paling menyebalkan. Percaya tidak sih? Hewan kecil ini mendapat gelar sebagai hewan pembunuh manusia terbanyak di dunia.  Aku lupa dimana mendengar atau membaca artikel tentang ini, tapi faktanya benar jika gigitan nyamuk dapat menyebabkan bermacam penyakit.

Aku adalah tipe orang mau pakai baju gelap atau cerah dengan lengan panjang atau pendek selalu berakhir jadi sasaran gigitan nyamuk. Jengkel tidak? Jengkel dong! Bentol di sana dan di sini, belum lagi gatal pula. Apesnya dan amit-amit ya bisa kena penyakit karena nyamuk adalah hal yang sangat tidak ingin kualami.

Bersih-bersih yang rajin, menerapkan 3M, dan menggunakan obat anti serangga sudah kucoba. Namun, mustahil menghabiskan satu hari indah tanpa serangga ini. Heran deh serangga ini ada sampai mana sih? Kurasa tempat yang bebas nyamuk mungkin di negara yang turun salju saja deh.

Bicara soal obat nyamuk, aku jadi kepikiran satu hal. Jika dipikir ini kan justru menjadi racun nyamuk. Lantas bukannya lebih cocok disebut racun nyamuk ya? Namun, karena tidak terdengar lazim ya seperti pada umumnya kita sebut obat nyamuk saja akhirnya.

Cerita tentang gelut*2) dengan jingklong ini tak hanya menjadi acara harianku, Bapak juga kerap jengkel dengan hewan satu ini. Obat nyamuk baik yang elektrik dan bakar selalu jadi teman di malam hari agar terjauh dari si kecil mematikan ini.

Aku dan Jingklong, Cerita Gelut Tiap Hari
Obat nyamuk andalan di malam hari. Foto oleh restyu.

Kalau untukku sih, obat nyamuk elektrik yang selalu menemani malamku. Aku bahkan pernah mencoba beberapa varian obat nyamuk elektrik. Ada satu cerita lucu saat pertama ganti varian obat nyamuk yang kuaalami. 

Suatu hari, aku ketakutan di tengah malam karena mencium bau wangi asing di kamarku.  Dasar penakut dan sialnya habis diceritain hal aneh-aneh, langsung parno dan khawatir jika tiba-tiba ada tamu yang muncul di kamarku. Lantas dengan panik sambil komat-kamit baca doa, aku dengan anehnya malah  mencari sumber bau itu

Entah sudah berapa kali aku mengecek seluruh sudut kamar dan mengintip keluar dari balik gorden. Akhirnya aku menemukan jawaban atas rasa parnoku. Tada! Ternyata sumbernya adalah obat nyamuk elektrik yang kunyalakan. 

Aku baru ingat jika ganti varian wangi ini. Baunya enak sih, wangi khas gitu berbeda sekali dengan bau yang umum. Jadi, ya aku kaget sepertinya karena pertama kali mencobanya. Namun, sekarang varian yang membuatku kaget itu menjadi yang paling sering kupakai sekarang.

Aku dan Jingklong, Cerita Gelut Tiap Hari
Salah satu obat nyamuk semprot yang kupakai. Foto oleh restyu.

Tak hanya bat*3) nyamuk jenis itu saja menjadi senjata menghadapi nyamuk di tempatku. Obat nyamuk yang semprot pun sering jadi senjata andalan. Sudut-sudut gelap terpencil biasanya jadi sasaran obat semprot ini. Sret, sret, sret! Semprot sedikit dan beberapa nyamuk terkapar di akhir.

Kadang kala jika dibutuhkan untuk menyemprot banyak, aku harus berakhir kabur ke ruangan lain karena ruangan yang disemprot akan ditutup pintu dan jendelanya selama 30 menit. Biar bekerja dengan baik dan tidak meracuni diri sih. Agak merepotkan, tapi itu memang pilihan yang bagus. Kan memang insektisida tidak baik untuk manusia jika terpapar banyak dan berulang kali.

Obat nyamuk yang dioles di permukaan kulit juga biasanya menjadi bekal kalau hendak pergi ke kebun atau ke halaman belakang malam-malam. Pokoknya obat nyamuk apa pun itu aturannya harus wajib ada di rumah.

Nyamuk tak hanya membuat segala macam obat nyamuk selalu stand by di rumah. Keberadaan serangga kecil ini juga entah kenapa melatih ketangkasan kami. Menepuk nyamuk rasanya sudah seperti olah raga sehari-hari.

Aku dan Jingklong, Cerita Gelut Tiap Hari
Hasil tepuk nyamuk malam ini. Foto oleh restyu.

Plak! Plak! Plak! Tak hanya ditepuk dengan tangan, Bapak bahkan menepuknya dengan tebah*4). Terdengar aneh dan ekstrem tetapi itu memang terjadi. Kenapa tidak pakai raket nyamuk? Ah, benda itu umurnya kalah panjang dengan tebah yang bertahun-tahun menjadi senjata sakti Bapak dalam memberantas nyamuk.

Kurasa selama tinggal di daerah tropis, jingklong akan selalu menjadi musuh di keseharianku. Namun, ya bagaimana lagi? Sudah habitatnya kurasa. Mau tak mau, aku yang harus lebih hati-hati saja. Selalu jaga diri adalah yang utama kan?

coretan oleh restyu, di tengah gelut dengan jingklong pada 230722.

Glosarium:
*1) Sebutan untuk nyamuk dalam bahasa Jawa.
*2) Berkelahi 
*3) Beberapa orang kadang memanggil obat dengan menghilangkan o, jadinya hanya disebut bat saja.
*4) Sapu lidi untuk menepuk kasur ketika dijemur atau sebelum dipakai.


EmoticonEmoticon