Selasa, 02 Desember 2025

Bakmi Pentil dan Pecel Sebuah Kombinasi Nan Mantap

Orang mengenyalnya dengan bakmi pentil, tetapi aku sering menyebutknya bakmi petel atau bakmi geol saat masih kecil. Bahkan mungkin belum banyak orang yang kenal hidangan ini. Namun, aku rasa agaknya orang Jawa Tengah dan Yogyakarta tidak akan asing dengan menu ini. Lantas, ini adalah sedikit ceritaku soal bakmi pentil.

Cerita Perkara Bakmi Pentil

Pecel bakmi pentil dan gorengan yang aku beli
Pecel bakmi pentil dan gorengan yang aku beli.

Bakmi pentil merupakan bakmi dengan bahan baku tepung tapioka alias tepung singkong. Warna bakmi pentil yang aku tahu sih kuning, cuma kata internet ada juga yang putih. Kalau soal ukuran bakminya, sepertinya variatif. Aku biasa nemu yang potongannya agak lebar, tetapi kadang ada juga yang agak tipis.

Katanya—aku baca dari internet yah sebelum menulis ini—disebut bakmi pentil karena mirip pentil sepeda. Yah, kalau aku pikir lagi emang mirip sih. Teksturnya lebih kenyal karena dari tapioka. Terus, aku rasa juga akan sedikit lebih berminyak dan somehow ada aroma khasnya ketimbang bakmi lainnya.

Aku pertama kali mengenal bakmi pentil saat ke pasar. Di antara los dan kios pasar, biasanya ada ibu-ibu atau simbah-simbah yang menjajakannya. Biasanya bakul-nya*1) turut menjual pecel, gendar, dan gorengan.

Dulu kalu tidak salah pas aku masih SD—itu sudah lama pakai banget—ada simbah yang jualan bakmi pentil bawa bakul*2) ke sekolah. Kalau ingatanku yang semakin merabun ini tidak salah, dulu Rp 500 bisa dapat satu bungkus kecil. Namun, sekarang paling murah mungkin setidaknya Rp 2.000 atau mungkin lebih sedikit deh. Yah, waktu berlalu dan inflasi menaikkan harga barang sehingga lumrah gak sih?

Bagi bocah yang kepayahan makan pedas, bakmi pentil untukku sudah enak disantap ala kadarnya. Pinggirkan cabai rawit hijau di atas dan minta jangan dikasih sambal kacang. Itu saja sudah amat sangat enak buat dimakan. Pokoknya dulu favoritku menyantap bakmi pentil ya seperti itu.

Caraku Menyantap Bakmi Pentil Sekarang

Kalau pergi ke Pasar Wonogiri di bagian sudut depan dekat ATM BRI, seingatku ada ibu-ibu yang jual bakmi pecel. Saat masuk ke bagian dalam pasar juga banyak kok ibu-ibu maupun simbah-simbah yang menawarkan bakmi pentil dan pecel. Pokoknya kalau ke Pasar Wonogiri tinggal pilih mau makan bakmi pentil di penjual yang mana.

Dulu pahamku bakmi pentil adalah menu sarapan yang lumrah. Namun, makin ke sini kalau malam juga ada yang jual bakmi pentil kok. Penjual bakmi pentil di RT sebelah rumahku bukanya kalau malam. Kadang Bapak beli di sana atau bahkan ada kalanya juga beli di teman pengajiannya.

Pecel bakmi pentil yang terakhir kali aku makan
Pecel bakmi pentil yang terakhir kali aku makan.

Berbeda dengan dulu saat masih bocah yang belum doyan sayur, dewasaku sekarang menyantap bakmi pentil afdolnya dengan pecel. Masih dengan meminggirkan rawit hijaunya—aku jujur masih tidak bisa makan cabai tanpa dimasak dan diiris—tapi ditambah pecel banyak hijauan, sambal kacang secukupnya, minta esktra brambang*3) goreng kalau bisa, dan jangan lupa gorengan—jujur yah bakal lebih mantap lagi kalau ini pas masih hangat. Beuuh, itu adalah kombinasi paling mantap!

Gurih dari bakmi pentil ditambah pedas sambal kacang itu kombinasi yang nikmat sekali. Tekstur beragam dari sayur pecel, bakmi pentil, plus satu gigit gorengan. Aduh, aduh, aduh! Nikmat mana lagi yang kamu distakan. Aku suka kombinasi ini karena rasa sedikit berminyak bakmi pentil jadi sedikit berkurang.

Sedikit jujur nih, porsi bakmi pentil buatku agak kurang. Rasanya kecil sekali kalau cuma makan satu bungkus. Memang mantapnya harus makan dua bungkus baru bisa kenyang. Namun, yah itu kembali ke pribadi masing-masih lagi sih. Cuma makan bakmi pentil gak bakal rugi kok, soalnya murah meriah. Paling estimasi satu porsi pecel bakmi pentil plus gorengan berada di rentan Rp5.000 sampai Rp8.000 saja kalau ingatanku tidak salah.

Kalau ditanya lagi, bakmi pentil enaknya buat sarapan atau makan malam nih? Well, aku pribadi merasa keduanya oke kok. Buat sarapan enak, makan malam juga nikmat saja. Pokoknya kalau kalian sedang bosan makan nasi, coba deh makan bakmi pentil. Nikmat, murah, dan mengenyangkan. Plus hitung-hitung sesekali coba kuliner lokal dari sumber kearifak lokal.

restyu, 131125.

Glosarium:
*1) Bakul (bahasa Jawa) memiliki banyak makna. Di kalimat ini bakul yang aku maksud artinya adalah penjual.
*2) Bakul (bahasa Jawa) selain memiliki makna sebagai menjual, bakul yang aku maksud di kalimat ini adalah wadah dari anyaman bambu yang biasa digunakan untuk membawa dagangan.
*3) Brambang (bahasa Jawa) bawang merah.


Halo, nama pena saya restyu tapi kalian bisa panggil saya Anggit. Seringnya saya menulis cerita keseharian atau beberapa hal menarik bagi saya untuk dibagikan di blog. Salam kenal.

This Is The Newest Post


EmoticonEmoticon