Belajar itu pada dasarnya tidak mengenal batasan usia. Setiap hari kita bisa belajar entah sumbernya dari apapun itu. Aku pun juga begitu sampai sekarang masih belajar banyak hal yang tidak aku ketahui.
Seiring waktu berjalan, pilihan mau belajar jadi beragam. Tinggal pilih cara mana yang sesuai dengan diri sendiri. Ada yang gemar dengan video, audio podcast, atau bahkan dengan membaca. Kalau aku pribadi sekarang lebih sering belajar dengan cara membaca.
Tiga bulan belakangan ini aku menghabiskan waktu senggangku untuk membaca kadang. Bacaanku variatif tak tentang buku fiksi doang. Malah kebanyakan buku nonfiksi. Kebanyakan memang buku berkait bidang pertanian tapi ada juga yang membahas sosial dan budaya.
Beberapa waktu menghabiskan diri membaca buku, aku pikir jika dibaca doang kadang terasa sayang. Alhasil, aku kerap menulis catatan dan rangkuman dari buku yang aku baca. Kenapa demikian? Agar aku tidak lupa, biasanya aku lebih bisa mengingat apa yang aku catat daripada sebatas baca doang.
Kalau bicara soal mencatat aku rasa kembali ke selera masing-masing sih. Cara mencatat setiap orang berbeda, sama halnya denganku. Aku di sini mencatat hal-hal yang aku rasa penting dan patut diingat untuk diaplikasikan.
![]() |
Menulis catatan habis baca buku di kertas sambil makan malam. |
Pada awalnya sih catatanku dimulai dari kertas. Baca entah dari buku digital atau buku cetak kemudian poin-poin penting ditulis di kertas. Kebiasaanku jika membuat rangkuman di kertas biasanya satu lembar kertas dibagi jadi 2 atau 3 bagian. Alasannya kenapa? Agar hemat kertas dong!
Kelemahan dari catatanku yang seperti ini. Biasanya tulisanku bagus di awal dan jelek di akhir. Selain itu, kalau tidak hati-hati menyimpannya kertasnya bakal hilang entah kemana. Aku berpikir hasil menulis di kertas mungkin ada baiknya jika aku scan saja dan dijadikan soft file agar kalau hilang tidak ambil pusing.
![]() |
Catatan yang aku buat secara digital saat membaca buku. |
Sekarang aku mulai membuat catatan dari buku nonfiksi yang aku baca dengan mengetiknya. Terkadang diketik di ponsel tapi seringnya di laptop. Mengetik di ponsel sedikit repot dan harus bolak-balik antara aplikasi baca dan note di ponselnya. Sebab kurasa lebih praktis, mungkin aku lebih suka mencatatnya lewat laptop.
Karena sudah ada catatan, terkadang kalau aku lupa tak perlu bingung membuka buku dan mencarinya di tiap halaman. Aku hanya perlu membuka cacatanku dan membacanya untuk menyegarkan ingatan. Lebih sederhana dan gampang, apa lagi catatanku dibuat ringkas dengan gaya bahasaku sendiri sehingga mudah aku pahami.
Pada akhirnya aku berakhir membaca buku untuk belajar. Tak sebatas melepas stres dan suntuk tapi membuka pengetahuanku yang sempit juga. Hal yang bermanfaat dan menyenangkan walaupun kadang tak bisa aku pungkiri mengantuk di tengah menulisnya. Namun, ya aku rasa dinamika belajar memang seperti itu kan?
Sampai kapan aku akan membaca dan membuat catatan? Entahlah, aku rasa selama aku masih banyak tak tahu dan pengetahuanku sempit aku akan tetap belajar sih. Karena ya pada dasarnya manusia taka kan berhenti belajar kan?
Jika ada yang ingin tahu beberapa buku yang aku baca bisa mampir ke coretan ulasanku. Di sana aku menulis perjalanaku membaca entah itu buku fiksi, nonfiksi, kartun, serial televisi, bahkan film yang menurutku menarik dan berkesan. Terima kasih banyak jika berkenan mampir.
coretan oleh restyu.
EmoticonEmoticon