Mi instan rasanya bukan menu makanan yang asing sekarang. Indonesia sendiri menempati posisi kedua sebagai negara dengan konsumsi mi instan tertinggi di dunia. Jika dilihat selama pandemi jumlah konsumsinya belakangan meningkat[1]. Sekarang saja semakin banyak varian mi instan yang bisa ditemui dan resepnya pun semakin beragam.
 |
| Deretan mi instan yang dijual di minimarket. Foto oleh restyu. |
Mi instan merupakan makanan sederhana yang cepat dan mudah dibuat. Sat set sat set bentar langsung jadi deh. Beli mi instan pun mudah sekali di warung, minimarket, pasar, swalayan, toko daring, semuanya pasti ada. Kurasa tidak aneh sih kalau mi instan memang makanan adalah makanan semua orang.
Baca juga: My Very Basic Indomie Soup Noodles
Satu hal yang aku percayai dari mi instan adalah setiap tangan yang mengolah, rasanya akan berbeda. Serius deh, ini adalah hal nyata. Orang bilang katanya mi instan dari warmindo itu rasanya bakal beda dengan buatan sendiri. Emang iya sih itu bener. Contoh lain hal serupa yang paling sering kurasa adalah mi instan racikan bapak, ibu, dan aku rasanya pasti beda banget.
Beda racikan orang sih menurutku bukan masalah besar. Mi instan rasanya tetap saja enak kok. Tapi memang bumbunya tanpa diutak-atik udah enak sih.
Aku rasa setiap orang punya kreasi sendiri ketika buat mi instan. Resep khusus, teknik khusus, dan pilihan topping di mi instan tiap orang berbeda.
Aku pribadi kalau ditanya "Kamu tim mi goreng apa mi kuah?" pasti tidak akan bisa menjawab. Semuanya enak dan aku makan keduanya. Namun, jika diingat-ingat lebih seringnya mi goreng sepertinya.
 |
| Mi instan yang ada di rumah baik itu yang rebus atau yang goreng. Foto oleh restyu. |
Untuk tipe mi apakah ada hal khusus yang kusuka? Tidak juga sih, semuanya sama saja menurutku. Kalau untuk merek mi yang sering dikonsumsi beragam sih tapi lebih seringnya di rumah memang Indomie walaupun kadang ada juga Mie Sedaap, migelas, dan lemonilo.
Biasanya di rumah ketika masak mi goreng ataupun mi rebus dari mi instan lumrahnya ditambah penyedap rasa seperti vetsin. Aku pernah tanya apa alasannya bapak cuma jawab "Ben soyo keroso rasane*1)" tapi agar memang benar jadi lebih gurih sih. Oh iya, tidak lupa juga menambahkan kecap dan saus sambal agar rasanya lebih beragam.
 |
| Mi istan rebus kreasiku dengan topping yang kusuka. Foto oleh restyu. |
Kalau bicara tentang protein hewani di mi instan, sudah pasti telur. Kurasa telur dan mi instan tidak mungkin bisa dipisahkan. Selain telur, aku biasa menambahkan sosis, daging ayam, atau bakso. Untuk yang mi kuah dengan rempah khas seperti rasa soto biasanya pilihanku hanya memberikan telur dan suiran ayam. Kenapa? Rasanya aneh saja sih rasa soto bertemu sosis atau bakso.
Satu hal identik tiap masak mi instan di rumahku adalah sayurnya yang banyak. Enah itu bapak atau aku yang buat, pasti sayurnya banyak dan beragam. Jika ketahuan buat mi tanpa sayur biasanya akan diomelin. Jujur sih, memang benar sayur sangat dibutuhkan di mi instan. Tak hanya menambah gizi, menurutjy sayur menguragi kesan sedikit berminyak, menambah tekstur, dan memberi rasa tersendiri.
Sayur apa yang biasa aku pilih di mi instan? Semua sayur cocok sih, terutama dari sawi-sawian. Aku rekomendasi lebih cocok pakcoy karena tidak ada rasa pahit di akhir berbeda sama caisim dan kailan yang sedikit meninggalkan rasa pahit walaupun tipis sekali. Selain itu, sayuran yang agak keras layaknya wortel, dan brokoli sering kupilih kalau mau masak mi godog*2).
Aku pribadi bukan penggemar makan pedas tapi kalau ingin pedas yang berbeda dari saus sambal irisan cabai rawit adalah jawabannya. Tak hanya itu, bawang putih cacah sering juga kupilih untuk menambahkan rasa dan wangi khas saat membuat mi rebus.
 |
| Mi instan goreng kreasiku dengan topping kesukaanku. Foto oleh restyu. |
Topping bagaimana? Untuk topping daun bawang dan brambang*3) goreng adalah hal wajib! Dua bahan itu memberikan rasa menyegarkan dan krenyes-krenyes setiap digigit. Kalau ada krupuk juga boleh ditambah sebab memberikan dinamika tekstur.
Tak lupa juga acar menjadi topping pilihanku karena selain memberi kesegaran dengan sedikit rasa asam manisnya, acar bisa menghilangkan kesan minyak di mulut saat makan mi. Kalau tak ada acar buah tomat jadi pilihanku karena menyegarkan dengan sedikit rasa masamnya.
Baca juga: Si Acar yang Asam, Segar, dan Renyah
Sederhana sih kalau ditilik kembali kreasi mi instan yang buatanku ini. Namun, entah kenapa selalu jadi menu yang mengenyangkan dan tentunya enak menurutku! Jadi, bagaiman kreasi mi instan buatanmu?
coretan pengalaman oleh restyu.
[1] Demand Ranking - World Instant Noodles Association.
EmoticonEmoticon