Bel istirahat berbunyi 10 menit lalu. Aku dan Devina memutuskan untuk jajan di luar sekolah, seperti rutinitas biasanya. Kami membeli makanan berbeda, aku satu es krim vanila dan stroberi, sedangkan Devina dadar gulung. Lantas tempat kami istirahat kali ini ada di depan kelas. Leyeh-leyeh*1) berlindung dinaungi pohon.
Lorong depan kelas kali ini lebih ramai dari biasanya. Anak-anak perempuan duduk di pintu kelas dengan satu anak laki-laki yang nyempil. Suasanya tumben anteng normal tak seperti biasa. Namun, ketenangan itu tak lama ketika tawa renyah pecah.
Semua orang tertawa, kecuali satu orang. Satu orang panik, membuat anak kelas lain menoleh. Devina hanya tertawa melihatnya, sedangkan aku masih anteng makan es krim.
Odil yang kini berdiri 3 langkah dariku menutup. Bibirnya komat-kamit berdoa. Fanny dan Fika di sisi lain bercanda melakukan gerakan aneh. Mereka berpura menghujam LKS*2) ke kepala.
Hal itu entah kenapa itu menakuti Odil. Aku hanya menatap semua itu bingung, sedangkan Devina terlihat asyik menikmatinya.
"Dev, Odil kenapa sih?" tanyaku tak paham apa yang terjadi.
"Itu loh, dia takut adegan film yang kemarin itu," jawab temanku itu santai.
Aku bergumam oh panjang dan mengangguk. Baru paham akan apa yang terjadi. Orang-orang masih sibuk menggoda Odil. Yang digoda kian merengut sedangkan yang menggoda kian jahil tertawa.
Aku menghela napas panjang melihat betapa absurd dan konyolnya teman sekelasku. Namun, lama-lama ikut tertawa juga. Guyonan*3) menyengarkan walaupun cukup jahat untuk Odil.
![]() |
Ilustrasi oleh restyu. |
"Dil, kalau takut lihat ke atas kepalamu saja," godaku lantas tertawa.
"Iya, bener!" teman di sampingku menimpali sebelum tergelak.
Masih saling jahil, yang digoda hanya jongkok ketakutan. Aku yang tak tega berakhir diam setelah puas tertawa nakal. Odil sendiri masih jongkok sambil protes. Tangannya sibuk melindungi kepala, terlihat was-was dengan yang ada di atas kepala.
Aku menghebuskan napas panjang. Beberapa hal tak terduga selalu terjadi memang. Apa lagi mengingat kelasku yang kerap melakukan hal konyol.
coretan oleh restyu, 120213.
EmoticonEmoticon