Pancaroba

Terbangun tengah malam bukan yang kuingin

Terutama di dingin malam bulan Juli

Padahal selimut telah membungkus diri

Mencari Kantuk

Teruntuk kamu yang masih terjaga

Malam kini telah larut

Jarum berdetik bergeser ke esok

Bulan mulai tergelincir dari atas

Suntuk

Teruntuk kamu yang suntuk

Apa jalan di depanmu telah buntu?

Rasanya jadi diam terpaku kan?

Tak Terdeskripsi

Jemariku bergetar hebat

Jantung berpacu tak karuan

Emosi diaduk tak tentu

Kadang kala, aku mual memikirkannya

Aku tak tahu apa ini

Ini sesuatu tak terdeskripsi

Aria

Aria
Kala senandung terdengar

Entah apa yang itu yang terlantun

Mengunyah dan Frustasi

Papila lidah mengecap beragam rasa

Bibir tak henti bergerak

Mengunyah lagi dan lagi

Tanpa sadar sudah berapa banyak yang kumakan

An Attentive

Attentive

Sebuah perhatian terpusat

Entah kenapa kata yang hangat kurasa

Perasaan apa ini aku tak tahu

Imbang

Berada di tengah yang paling aman

Kata orang sih begitu

Lantas aku menarik garis

Apakah menjadi imbang adalah pilihan teraman?

Kelana

Ada awal ada akhir

Lantas di tengahnya kelana

Hidup kita dikata layak orang berkelana

Malam Panjang

Kuk, kuk, kuk

Aku beringsut dan meringkuk

Malam telah larut

Namun, sesuatu tak berkunjung

Mana kantukku?

Kurasa Aku Berjalan

Satu dua kaki ini beranjak

Maju sejengkal rasanya lambat

Bergerak mendekat ke satu sisi

Sisi lain jadi jauh

Aku Hanya Ingin Sedikit

Titik terjenuh adalah situati di titik terendah

Ibaratnya keadaan di mana kita jauh ke jurang terdalam

Beberpa tertekan dan drop bertemu titik jenuh

Sisi Sudut

Daku selalu dibungkus dingin

Dibuai dalam kegelapan

Berkawan dengan kehampaan

Racauan untuk Sendiri

Aku lelah

Peluh menetes membuat jengah

Semua salah kaprah

Ujung-ujungnya gelisah